Free Backlinks

Twitter

Bahasa

Sabtu, 26 April 2014

Aku & sebuah Cerita

aku dan sebuah cerita


Aku lahir pada tanggal 24 juni 1997. Aku memiliki sebuah kehidupan yang sederhana. Kehidupan yang sama dengan anak-anak pada umumnya,memiliki sebuah keluarga yang terdiri atas papa,mama,dan beserta 3 orang adik-adikku, 2 orang adik laki-laki dan 1 adik perempuan. Aku anak pertama dari 4 bersaudara. Aku paling dekat dengan adik perempuanku,meskipun kadang dia menjengkelkan. Aku duduk dikelas 2 SMA.
Walaupun hidupku sederhana tapi aku senang bisa punya keluarga yang lengkap. meskipun kadang aku merindukan seorang kakak. Seiring berjalannya waktu aku sekarang memasuki XI semester 2 , tak aku sangka keluarga yang selama ini aku miliki harus berakhir dengan sebuah "PERCERAIAN". Waktu itu aku baru umur 16tahun. Pada saat itu juga aku jadian dengan seorang laki-laki yang merupakan alumni dari tempat aku bersekolah sekarang. Ketika itu aku bingung harus sedih atau senang tapi aku tidak dapat berbuat apa-apa. Aku cerita kan pada seorang sahabat yang 1 sekolah denganku. aku pikir masalah ini bakal selesai tapi tidak. Justru karna masalah ini aku malah menjadi sosok orang yang pendiam,dan menyendiri sendiri. Dengan sifatku yang berubah tersebut malah menimbulkan konflik dengan teman-teman sekelas. Mereka pada bilang aku berubah karena aku pacaran. bahkan orang yang selama ini aku anggap sahabat juga berkata demikian. saat itu aku merasa seperti "sudah jatuh malah ketimpah tangga" tapi apalah daya aku pada saat itu,aku hanya bisa diam mendengarkan mereka berkata begitu. Memang ketika aku pacaran aku lebih bersama pacar daripada teman-temanku, cuman dari dia, aku bisa merasakan sebuah perhatian dia juga yang selalu ada buat aku. Siapa lagi yang bisa aku harapkan pada kondisi saat ini, kalau bukan dia. Kebetulan dia juga pernah mengalami apa yang aku rasakan dari sebuah perceraian. Semenjak orangtua ku akan becerai mama tidak pernah dirumah. mama bilang padaku kalau ia takut jika dirumah nanti dipukul oleh papa. Pada saat itu pun aku dan adik-adik ku tinggal bersama papa. Papa pun kadang pergi . Suasana saat itu keluargaku hanya memikirkan urusan mereka masing-masing tanpa memperdulikan anak-anaknya. Bagiku rumah tidak memiliki arti lagi,rumah hanya bagaikan untuk tempat tidur. Bahkan aku pun jarang dirumah,aku selalu pergi bersama pacar tanpa memperdulikan adik-adikku. Ketika itu aku hanya memikirkan perasaanku. Sampai suatu hari aku menemukan sebuah pesan yang tersimpan dalam hp ku yang sampai sekarang aku ingat sekali. Pesan itu seperti ini : "Ya tuhan yang maha pengasih dan maha penyayang,kenapa papa dan mama mesti bercerai,satukan lah papa dan mama tuhan" Setelah membaca pesan itu aku pun menangis. Ternyata pesan itu diketik oleh adik perempuanku yang baru berumur 10tahun. aku tak menyangka adik perempuan yang selama ini menjengkelkan bisa berfikir seperti itu. Sedih lihat adikku yang juga harus merasakan dampak dari sebuah perceraian. Berlalunya waktu papa dan mama menjalani proses sidang perceraian, aku pun jadi jarang masuk sekolah. dalam seminggu itu aku hanya masuk 2x. itu pun karna terpaksa. Kalau aku bolos,kemana lagi kalau tidak bersama pacarku. Disaat kami bersama pacarku selalu menasehatiku, ucapan yang selalu sama yang membuat aku bosan yang harus aku dengar yaitu "menyuruh aku sekolah" aku tau dia lakukan itu semua karna ingin lihat aku sekolah hanya aku saja yang belum siap . Hari demi hari pun berlalu akhirnya aku menemukan niat untuk bersekolah kembali. Suatu hari aku mendapat tugas dari guru seni budaya untuk menampilkan nari secara berkelompok. Ketika latihan nari yang kedua kalinya pada saat diperjalanan aku ditelpon oleh papa. Papa menyuruhku pulang namun aku tidak menurutinya karna aku tidak enak dengan teman-teman ku. Masa sudah telat,dan belum latihan sudah mau pulang. Akhirnya papa pun menanyakan alamat rumah dimana aku latihan nari. papa pun datang kerumah teman ku,pada saat itu aku sedang latihan. Tanpa kusadari papa datang dengan membawa sebuah ikat pinggang, dia pun memukulku hanya karna aku salah mengucapkan alamat ketika ditelpon tadi. Dia pun menyuruhku pulang. Yang aku rasakan saat itu malu banget harus dipermalukan depan teman-temanku. Pada hari itu juga aku kabur dari rumah. Aku kabur kerumah kawanku karna tidak enak dengan abang teman aku, aku pun pindah kerumah orang tua pacarku. pacar aku hanya tinggal bersama mama dan adik perempuannya. Hingga 2-3 hari aku kabur dari rumah. orangtua aku tau dimana aku tinggal,walaupun mereka tidak datang secara bersama. Akhirnya aku pun pulang kerumah,setelah tiba dirumah aku tidak melanjutkan sekolahku. Aku minta pindah oleh mama ke sebuah provinsi yang tidak jauh dari kota kelahiran aku. Dalam perjalanan Aku juga tidak lupa memberi tau teman-teman sekelas lewat grup yang ada di BBM tentang kepindahanku. Mereka pada nangis,aku pun juga ikut menangis mesti harus meninggalkan mereka. Aku disini tinggal bersama tante, setelah seminggu sekolah aku menyesal karena harus pindah,. Karna aku pikir dengan aku pindah masalah bakal selesai saat itu. Tapi apa boleh buat aku tetap menjalaninya hingga tamat sekolah. Pada tanggal 27 maret 2014 orangtua aku resmi bercerai. "jangan pernah sia-siakan orang tua kalian yang masih utuh"

2 komentar: